Jakarta – Sebagai upaya peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya dan pencegahan penyakit Thalassemia, Istiqlal Halal Center bekerjasama dengan Yayasan Thalassemia Indonesia (YTI), Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STFI), Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) serta Yayasan Perguruan Cikini (Yapercik) menggelar kegiatan Sosialisasi Thalassemia 2025 kepada siswa-siswi tingkat menengah atas di SMA 2 dan SMK 3 Perguruan Cikini, Jakarta Selatan pada Rabu (30/7/2025) kemarin.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk edukasi dini kepada generasi muda agar lebih memahami risiko Thalassemia sebagai penyakit genetik yang masih banyak belum disadari oleh masyarakat terutama kalangan remaja. Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan Halal (LP3H) Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), apt. Kurniatul Hasanah, S.Si., M.Farm, menegaskan pentingnya pendidikan kesehatan sejak usia sekolah. “Thalassemia bukan sekadar isu medis, tetapi juga isu sosial dan edukasi. Kita perlu membangun pemahaman sejak dini agar generasi muda bisa menjadi agen pencegahan,” ungkap ketua LP3H ISTN dalam sambutannya. Dilanjutkan dengan sambutan dari Direktur Istiqlal Halal Center, H. Nur Hayyin Muhdlor, Lc., ME yang menyoroti kolaborasi lintas lembaga sebagai kunci sukses edukasi publik. “Kami percaya bahwa literasi kesehatan harus menjadi bagian integral dari gaya hidup halal. Kegiatan ini adalah salah satu langkah nyata kami dalam membangun masyarakat yang sehat secara fisik dan spiritual,” tuturnya
Acara berlanjut dengan pemaparan materi utama yang dibawakan oleh dua narasumber ahli. Dr. apt. Rival Ferdiansyah, M.Farm dari Thalassemia Research Center membuka sesi dengan pemahaman medis mengenai Thalassemia, termasuk penyebab genetik, gejala, serta pentingnya skrining dini. “Thalassemia bukan penyakit menular, tetapi penyakit keturunan. Satu-satunya cara mencegahnya adalah dengan mengetahui status pembawa gen sejak awal, terutama sebelum menikah,” jelasnya di hadapan para pelajar yang antusias mendengarkan. Sesi berikutnya dilanjutkan oleh H. Ruswandi, pendiri Yayasan Thalassemia Indonesia, yang berbagi kisah inspiratif tentang perjuangannya mendampingi para penyintas Thalassemia yang ternyata anaknya sendiri. Ia menekankan bahwa penyakit Thalassemia bisa dicegah apabila telah mendeteksi diri sejak dini. “Kalian adalah masa depan bangsa. Jangan pernah malu untuk memeriksakan diri dan bertanya. Thalassemia bisa dicegah, dan kalian bisa jadi bagian dari perubahan,” pesannya menyentuh hati para peserta.
Program Sosialisasi Thalassemia 2025 akan dijalankan secara kontinyu guna mengedukasi lebih banyak remaja di Indonesia untuk mengurangi angka penderita Thalassemia. Kehadiran di Yayasan perguruan Cikini menjadi langkah awal baik dalam semangat satu langkah, satu tujuan dan satu umat. Program ini menjadi rangkaian kegiatan Istiqlal Halal Walk 2025 pada 23-24 Agustus nanti. Tentu seluruh pelajar yang telah mengikuti sosialisasi akan diarahkan untuk mengikuti Screening Thalassemia di acara puncak Istiqlal Halal Walk 2025. Istiqlal Halal Center telah berkomitmen untuk mendukung kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan gaya hidup halal yang lebih baik. (Rdf)