Batam - Bau menyengat yang diduga berasal dari pembuangan limbah hasil produksi sebuah perusahaan pengolahan biji plastik di Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, menjadi keluhan warga setempat, Sabtu (08/11/2025).
Kondisi ini membuat warga resah karena limbah (cair) hasil produksi tersebut meyebabkan bau tak sedap dan mencemari lingkungan sekitar. Pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Sekupang dikabarkan telah menanggapi laporan warga terkait limbah yang menjadi keluhan mereka beberapa hari lalu.
Menurut keterangan warga, pelaporan dilakukan melalui bhabinkamtibmas Kelurahan Tanjung Pinggir, Sekupang-Kota Batam. Upaya tersebut di akuinya karena mulai jenuh dengan ulah dari pihak perusahaan yang tiada berkesudahan membuang air limbah hasil produksinya sembarangan.
"Kami telah melaporkan masalah ini ke Bhabinkamtibmas Kemarin, dan kami sudah mendapatkan informasi bahwa pihak manajemen perusahaan sempat dipanggil ke Polsek Sekupang untuk memberikan keterangan," ujarnya, Kamis (05/11/2025) kemarin.
Misman, yang diketahui telah bertahun lamanya hidup di lingkungan tersebut, berharap agar pihak kepolisian dapat memberikan efek jera kepada perusahaan guna mencegah pencemaran lingkungan lebih lanjut.
Ia menegaskan, pentingnya penindakan hukum agar kualitas lingkungan tetap terjaga dan warga tidak terus-menerus terganggu oleh pencemaran limbah. Bahkan kerugian materil sempat dialaminya akibat air limbah pembuangan menyerap ke lokasi budidaya ikannya.
"Ya sempat mengalami kerugian, dan kita tak mau hal ini terus menerus terjadi tanpa adanya solusi dari pihak perusahaan untuk mengatasi pembuangan air limbah produksinya agar tidak mencemari lingkungan sekitar," geram Misman.
Kedepannya, warga berinisiatif untuk terus memantau dan melaporkan aktivitas perusahaan yang berpotensi membahayakan lingkungan. Mereka menginginkan adanya pengawasan ketat dari pemerintah dan aparat hukum agar limbah hasil produksi tidak terus mencemari wilayah Sekupang.
Hingga berita ini diterbitkan pihak perusahaan belum bersedia memberikan keterangan resmi saat dihubungi awak media terkait dengan keluhan warga atas dugaan pencemaran lingkungan sekitar. (Isk)
